SILEO, KATAMEDIA.NET – Menyambut kemerdekaan RI ke-79, Santri TPQ Nurul Yusuf melakukan rihlah di permandian Je’ne Tallasa Gowa, Ahad 11 Agustus 2024. Anak-anak santri sudah lama menantikannya, karena program rihlah, telah direncanakan sebelum anak sekolah libur semester. Namun, tidak terlaksana lantaran agenda- agenda sekolah anak yang bersamaan. Begitu pula, beberapa diantara anak santri disunat.
Namun, tibalah waktu yang dinantikan itu. Mereka bersuka ria. Ada yang didampingi langsung kedua orangtuanya, ada juga yang datang bersama orang tua, nenek, sepupu-sepupu, dan om, namun ada juga yang tidak didampingi oleh orang tuanya.
Gegap gempita rihlah santri TPQ Nurul Yusuf menuju lokasi permandian Je’ne Tallasa’. Sebelum berangkat, anak santri kumpul di halaman masjid. Mereka mendengarkan pengarahan dari ustadz Adhar.
“Nanti, kalau kita tiba di lokasi, tidak boleh ada anak yang pergi sendirian, langsung nyebur ke kolam. Karena sebelum kita mandi, kita games dulu. Mengerti semua? ” tanya ustadz Adhar.
“Mengerti ustadz, ” jawab anak santri kompak. “Baik. Siapa yang belum sarapan? Banyak anak santri yang angkat tangan. Rupanya, anak-anak tidak sempat sarapan di rumah karena disuruh berkumpul di masjid pukul 07:00 pagi.
Pukul 08:00 wita, rombongan menuju lokasi. Alhamdulillah, tiba di sana, suasana masih sepi, sehingga bebas memilih gazebo.
Satu persatu anak santri menurunkan barang bawaannya. Sebelum games dimulai, ustadz Adhar menyilahkan anak-anak sarapan.
“Sarapan secukupnya saja ya, nanti sebentar tidak bisa main game kalau sudah kekenyangan, ” kata ustadz Bayu. Selain ustadz Bayu, hadir juga ustadz Yayan. Mereka mendampingi anak-anak TPQ.
Rihlah semarak kemerdekaan, diisi dengan games menarik dari tim pendidik santri. Ada lomba lari kelereng, tusuk botol, dan lompat suit. Lombanya terbagi dua kategori; perorangan dan berkelompok.
Dari ketiga lomba, lompat suit yang paling seru dan menyita waktu. Lomba ini dibagi dua kelompok. Dua anak dari arah berlawanan melompat dengan kedua kakinya. Setelah bertemu, mereka suit. Yang kalah keluar dan pemenang akan melompat terus sampai ke lokasi lawan. Sementara pada saat yang bersamaan pula, yang kalah tadi, segera digantikan oleh teman yang berdiri di barisan kedua untuk menjemput sang pemenang. Mereka suit lagi, begitu seterusnya hingga mencapai skor 2-1.
Sebetulnya, games lompat suit ini diagendakan hingga lima putaran. Namun, anak santri rupanya sudah tidak sabaran untuk mandi.
Ketika ustadz Adhar mengatakan, sekarang saatnya turun ke kolam, anak-anak pun berseru kegirangan. ” Horeee….. “
Usai mandi, dilanjutkan sesi foto bersama santri, para orang tua dan pendidik. Suasana kebersamaan dan silaturahmi terasa indah.
Mereka ada yang baru saling kenal- mengenal antar orangtua dan bertukar nomor WA. Anak santri ini juga berasal dari sekolah yang berbeda dan tempat tinggal yang berjauhan dan berdekatan.
Dalam perjalanan pulang, mereka mengungkapkan rasa senang dan bahagia. ” Kalau saya kurasa-rasa, kayaknya lebih lama kita main game dari pada mandi-mandinya, ” begitu celutuk anak-anak di atas kendaraan.
“Kalau saya, mauka kurasa tinggal dekat-dekat sini deh, supaya selalu ka bisa masuk mandi-mandi, ” kata Dede.
“Di sini ko tinggal baru mengaji di Nurul Yusuf, bisa pi itu. Ha ha ha ha ha…. ” timpal yang lain.
“Mudah-mudahan saja, bulan depan, ada lagi program mandi-mandi deh. Enaki bela, seru, ” kata Ibrahim.
Cerita Pangeran lain lagi. Murid SD kelas 5 ini berulang kali laporan ke ayahnya saking bangganya. “Ayah, saya tiga kali meluncur di luncuran besar. Temanku ada yang takut-takut, tapi saya berani,” katanya penuh semangat.
“Kapan Pangeran ulang tahun?” tanya temannya.
“Maret pi,” kata Pangeran singkat.
“Huuuu masih lama,” seru teman-temannya.
Tak lama kemudian, kendaraan sudah sampai di masjid. Anak-anak pun melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.(km)